Sabtu, Juni 14, 2008

UPACARA MELASTI DI PANTAI SANUR

UPACARA MELASTI DI PANTAI SANUR

Pada kesempatan acara pertemuan Tim EPSBED (Evaluasi Program Studi Berbasis Evaluasi Diri) Perguruan Tinggi Negeri se-Indonesia bertempat di Pulau Dewata Bali dari tanggal 3 – 5 Maret 2008 pada kesempatan itu saya dan teman-teman dari beberapa perguruan tinggi negeri berkunjung ke Pantai Sanur dan beruntung dapat menyaksikan upacara Melasti sedang berlangsung dengan diikuti oleh ribuan umat hindu Bali.

Menyambut Hari Raya Nyepi, umat Hindu di Bali menggelar upacara Melasti yaitu upacara pendahuluan sebelum jatuhnya upacara/hari Raya Nyepi. Warga dari berbagai kalangan dan usia memenuhi tempat digelarnya upacara di pantai Padang Galak, Sanur Bali.

Saat upacara, warga membawa alat sembahyang dari pura yang akan dipakai pada Hari Raya Nyepi nanti.Tujuan dari upacara ini adalah untuk penyucian diri.
Upacara Melasti merupakan rangkaian ritual menyambut Hari Raya Nyepi, tahun ini bertepatan dengan tahun baru Saka 1930 atau Jumat (07/03/2008). Menurut kepercayaan Hindu, Melasti bermakna menghilangkan kotoran segala diri dan jagat raya.

Prosesi penyucian saat Melasti dilakukan di pinggir laut dipimpin oleh Perande/Pedande yaitu pendeta hindu, karena umat Hindu percaya laut mampu menetralkan berbagai energi buruk. Selain itu, warga percaya upacara ini akan membuat hubungan manusia dengan alam, dewa-dewa, dan Tuhan menjadi lebih harmonis. Bagi umat Hindu, berkah ritual Melasti mampu membersihkan jiwa, sehingga mereka lebih siap menyambut Nyepi.

Pada upacara melasti ini semua peserta memakai pakaian adat yaitu untuk laki-laki mengenakan topi/pudeng, kemeja, kain sarung yang ditutup dengan slempot yaitu kain penutup sarung, sedangkan untuk wanita menggunakan kebaya, sarung dan kemben. Juga yang menarik adalah beras yang ditempel di dahi, dimakan sedikit dan ditempel di tenggorok yang mempunyai makna pensucian lewat pikiran, perkataan dan langkah gerak bagi si pemakai.