Kamis, September 25, 2008

Lemari oleh Ratih Sanggarwati



Duhai lemari.............engkau menjadi saksi
Betapa aku menghabiskan hampir sepertiga hidupku untuk menyesakkanmu
Kuhiasi dirimu dengan bordir dan renda yang sangat menawan
Kupenuhi rak-rakmu dengan tumpukan-tumpukan yang melimpah
Kujejali leher gantunganmu dengan warna-warna yang aduhai
Warna-warna itu sangat memicuku untuk menjadi seorang pelukis profesional
Oh.....warna merah akan bagus dan serasi di kulitku
Tentu saja dengan bordir yang sesuai
Setelah warna merah ada.... Tapi warna biru belum punya, ya?
Maka kuupayakan seluruh konsentrasiku, uangku, waktuku dan tenagaku...untuk mencari warna biru yang sesuai dengan keinginanku.......
Kususuri Mayestik dengan khusyu dan teliti untuk mencari warna biru yang kuinginkan
Di dalam kanvas lemariku
Begitu terus aku melengkapi lukisanku dengan warna hijau, warna jngga, warna lila, warna kuning
Aku tebarkan payet ke seluruh permukaannya hingga tanpak berkilau menakjubkan
Menakjubkan.....lemari aku tahu
Engkau selalu tersenyum melihatku ketika ketika aku memantas-mantas diriku dicerminmu
Dan engkau hampir muntah Setiap aku menambah koleksiku
Dan menjejalkan ke dalam perutmu yang sudah membuncit
Engkau berduka ketika ada bencana kebakaran, kebanjiran atau kemiskinan
Yang kukeluarkan dari perutmu hanya sedikit
Engkau menangis ketika berulangkali akau memasukan kembali isimu yang sudah kukeluarkan dengan dalih
"Yang ini tidak cocok diberikan kepada orang miskin"
"Yang ini punya kenangan tersendiri"
"Yang ini belinya di luar negeri"
"Yang ini masih bagus, besok-besok masih bisa dipakai lagi...."
Padahal sudah bulanan bahkan tahunan waktu aku tidak memakainya,
Dan engkau tahu itu,
Itu yang membuatmu menangis
Itu yang membuatmu berduka
Di sela tangismu engkau ingin bertanya untuk mengingatkanku
"Hai.....mana busanamu untuk akhir hayatku"
Yang sangat sederhana.....hanya kain putih 5 meter
tidak perlu bordir,
tidak perlu renda, bahkan engkau tidak perlu mencari payet yang sesuai untuknya..."
Mana busana akhir hayatmu? Mana?
Itu pertanyaan yang tak pernah terucap olehmu,
Padahal pertanyaan itu aku perlukan
Untuk mengendalikan kesia-siaan penghamburan uangku
Mana busana akhir hayatmu? Mana?
Itu pertanyaan yang tdak sempat kau lontarkan
Padahal pertanyaan itu aku perlukan
Agar biaya aku alokasikan untuk amal-amal sholeh yang dapat menolongku nantinya
Oh lemariku.........ucapkan pertanyaan itu..........
Oh lemariku.........ucapkan pertanyaan itu..........
Agar aku tidak terjebak
Agar aku tidak merugi
Agar aku dapat tertolong
Ucapkan pertanyaan itu....lontarkan pertanyaan itu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

a